Senin, 07 Januari 2013

RESENSI NOVEL


Judul                      : SUPERNOVA #2 : AKAR No. ISBN               :             9786028811712Penulis                  : Dewi Lestari (dee)Penerbit                 : Bentang PustakaTanggal terbit        :      April - 2012Jumlah Halaman :              288Novel Supernova Episode Akar  ini tentang kehidupan Bodhi, dalam berpetualang sebagai backpacker. Petualangannya dalam rangka menemukan “kesejatian”.. Kesejatian tersebut diharapkan dapat menjawab pertanyaan yang selama ini jadi bahan perenungan dan kebimbangan Bodhi. Bodhi adalah seorang yatim piatu dan dia ingin mengetahui darimana asalnya  sesuai dengan judul novel ini yaitu Akar. Bodhi adalah yatim piatu dibesarkan di wihara oleh Guru Liong Petualangan Bodhi berawal dari Medan hingga ia sampai di Bangkok. Di sana ia bertemu dengan Kell, seorang ahli tato. Kell mengajari Bodhi mentato. Kemudian Bodhi pergi ke Laos untuk mencari ketenangan. Setelah itu ia kembali ke Thailand dan ternyata Kell sudah tidak berada di Thailand lagi.Lalu Bodhi pun berniat mencari Kell, dan akhirnya Bodhi bertemu dengan Kell di Kamboja. Lalu Bodhi kembali ke Indonesia, dan Bodhi bergabung dengan komunitas punk yang dipimpin oleh Bong. Lalu Bodhi menjadi seniman tato dan penyiar radio gelap. Dan Bodhi masih terus mencari akar asal-usulnya selama perjalananya.Novel ini mengangkat sebuah kehidupan yang serba tidak pasti yang digambarkan lewat kehidupan seorang Bodhi dengan perjalanan backpacking-nya. Dalam kehidupan ini kita tidak tahu pasti apa yang akan kita hadapi.·         Hidup ibarat memancing di Kali Ciliwung. Kamu tidak pernah tahu apa yang akan kamu dapat: ikan, impun, sendai jepit, taik, bangkai, dan benda-benda ajaib lain yang tak terbayangkan. Dan nggak perlu dibayangkan. Jangan pernah tebak-tebakan dengan Ciliwung tentang isi perutnya. Terima kasih. (halaman 199)
·         Bangkok merupakan babak baru. Kelahiran baru. Berbekal bahasa Mandarin sepotong-sepotong, Inggris seadanya, dan bahasa Pali —yang sedikit banyak dipakai, setidaknya oleh komunitas Buddhis— saya belajar bertahan. Buku dari Tristan saya baca setiap hari. Dan sedikit demi sedikit mencoba mulai belajar bahasa Thai, dimulai dengan cuma ngomong 'sawat-dii krup' [kalimat kedua yang kukuasai adalah phom kin tae phak = ‘saya cuma makan sayur’]. (halaman 48)
Tapi salah naik bus ke Butterworth-lah yang akhirnya mempertemukanku dengan Tristan Sanders, backpacker gondrong asal Australia yang sedang berkeliling Asia Tenggara. Aku dibawa ke komunitasnya, sesama backpacker. Mereka berkumpul di Butterworth dan ramai-ramai mau pergi ke Thailand lewat darat. Di antara mereka ada yang sudah backpacking di Asia selama lima-sepuluh tahun, bahkan lebih. Ada yang mulai jalan sejak umur empat belas tanpa berhenti. Kalau bicara soal sebab-musabab dan motivasi, jelas macam-macam. Dorothy—yang keluar rumah sejak umur empat belas itu—alasannya ribut dengan ortu. Ia angkat kaki dari Greenwich dan tak pernah pulang lagi. (halaman 45-46)
·         Tristan berkata, “Bodhi, my baldy mate, saya tahu kamu bisa menjaga diri. Tapi, kalau ada apa-apa, ingatlah untuk mencari kami-kami ini,” katanya sambil menepuk ransel besar di punggung. Identitas kaumnya. Dia lalu memberikan daftar nama, nomor kontak, alamat e-mail, kafe, dan hotel. Dan saya tahu kamu tidak memiliki cukup uang untuk membeli ini, lanjutnya lagi, tapi kamu harus punya. Tristan menyerahkan sebuah buku: Lonely Planet Thailand'. Travel Survival Kit. (halaman 47)
Kesetiakawanan paling kuat dalam novel adalah kesetiakawanan antara Bodhi dan Kell. Kell yang memang dari awal sudah mencari Bodhi karena ikatan batin, menolong Bodhi dalam mengatasi masalahnya. Kell juga yang banyak memberi nasehat kepada Bodhi dan mengarahkan jalan Bodhi. Hubungan antara Bodhi dan Kell sangat erat sampai Bodhi nekat menyeberang ke Laos dengan menempuh bahaya untuk menemukan Kell.keunggulan : novel ini mengajarkan kita untuk tidak mudah putus asa , dan setia kawan                    jalan cerita dalam novel ini sangat menarik sehingga membuat pembaca tidak bosan

kekurangan : banyak kata - kata asing yang membingungkan