Jumat, 28 Januari 2011

PELAPISAN MASYARAKAT

Stratifikasi sosial
Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat).
Pengertian
Stratifikasi sosial menurut Pitirim A. Sorokin adalah perbedaan penduduk / masyarakat ke dalam lapisan-lapisan kelas secara bertingkat (hirarkis).
Pitirim A. Sorokin dalam karangannya yang berjudul “Social Stratification” mengatakan bahwa sistem lapisan dalam masyarakat itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam masyarakat yang hidup teratur.
Stratifikasi sosial menurut Drs. Robert M.Z. Lawang adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.
Dasar-dasar pembentukan pelapisan sosial
Ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial adalah sebagai berikut.
Ukuran kekayaan
Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, pa tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja.
==== Ukuran kekuasaan dan wewenang ==== Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan.
Ukuran kehormatan
Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur.
Ukuran ilmu pengetahuan
Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar profesional seperti profesor. Namun sering timbul akibat-akibat negatif dari kondisi ini jika gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya, sehingga banyak orang yang berusaha dengan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar kesarjanaan, misalnya dengan membeli skripsi, menyuap, ijazah palsu dan seterusnya.
Diferensiasi sosial merupakan perbedaan seseorang dilihat dari suku bangsa, ras, agama, klan, dsb.
Pada intinya hal-hal yang terdapat dalam diferensiasi itu tidak terdapat tingkatan-tingkatan, namun yang membedakan satu individu dengan individu yang lainnya adalah sesuatu yang biasanya telah ia bawa sejak lahir. contohnya saja, suku sunda dan suku batak memiliki kelebihan masing-masing. jadi seseorang tidak bisa menganggap suku bangsanya lebih baik, karena itu akan menimbulkan etnosentrisme dalam masyarakat. diferensiasi merupakan perbedaan yang dapat kita lihat dan kita rasakan dalam masyarakat, bukan untuk menjadikan kita berbeda tingkat sosialnya seperti yang terjadi di Afrika Selatan.
CONTOH STRATIFIKASI SOSIAL DI DJOGJA
Sebelum, saat, dan beberapa saat setelah kemerdekaan, yang namanya mobil masih langka (mungkin baru satu jenis ya?). Karenanya, wajar kalau masyarakat kecil sampai tidak bisa membedakan mana mobil angkutan dan mana mobil Sultan. Saat mencari referensi sejarah Indonesia di Perpustakaan Universitas Negeri Yogyakarta, aku menemukan sekelumit cerita tentang Sultan yang memerintah zaman itu, Hamengku Buwono IX.
Pada suatu hari (kayak dongeng pengantar tidur aja), Sri Sultan sedang melakukan perjalanan, entah ke mana. Tiba-tiba beliau dicegat oleh seorang ibu tua, pedang di pasar tradisional (memang pasarnya masih tradisional semua). Sang Raja langsung berhenti, menyilakan "si pencegat" naik bersama barang-barangnya. Kemudian, bak sopir benaran, orang yang memegang tampuk kekuasaan sejak usia belasan tahun itu, mengantar penumpangnya.
Sampai di pasar, si penumpang turun dan berniat membayar ongkos. "Pak Sopir" menolak dengan halus dan melanjutkan perjalanan.
Sepeninggal Penguasa Keraton itu, si bakul (pedagang) dikerumuni teman-temannya. Dia ditanya apakah tahu tentang orang yang telah mengantarnya. Tentu saja mbok bakul tahu: sopir angkutan dan angkutan umumnya. Kemudian, teman-temannya memberi tahu, dan mbok bakul langsung pingsan.
Ada dua hal menggelitik dari peristiwa tersebut. Pertama, kesediaan Sri Sultan mengantar dan menjadi sopir untuk pedagang kecil. Ini menunjukkan jiwa kepemimpinan (bukan jiwa pemerintahan lho, kalau jiwa pemerintahan aku juga punya) sejati, pengabdian yang tak pandang bulu. Kedua, pingsannya si mbok bakul, menunjukkan penghormatan sejati. Dia beranggapan seorang raja tak pantas mengantar orang seperti dia, ada banyak urusan lebih penting yang menjadi tanggung jawabnya.
Coba, kalau ada orang abad ini diantar oleh presiden, yang ada pastilah si orang akan tertawa, berjingkrak, melompat, berteriak sampai ke langit biru: Aku di antar presiden! Sementara, presiden pun mana sempat melakukan hal itu. Ada banyak urusan penting yang sedang dan menanti untuk dikerjakan. Urusan apa dan siapa? Untuk apa dan siapa? Entahlah.
Cerita belum berakhir. Di lain waktu, orang nomor satu di keraton Jogjakarta itu terburu-buru masuk ke keraton. Karena itu, sepedanya langsung nyelonong masuk ke kompleks. Beliau mengenakan topi, para pengawal tak mengenalinya. Kemudian, apa yang terjadi? Sudah dapat ditebak, Sri Sultan dihentikan oleh pengawal. Dibilangin gak boleh naik sepeda masuk ke dalam keraton. Tahu itu rajanya, yang terjadi pun dapat ditebak, seperti kisah mbok bakul tadi.
HB IX adalah orang yang mengenal pendidikan Barat. Ternyata pendidikan ala Barat dan kekuasaan yang dipegang sejak usia belasan tahun, menjadikannya semakin "dewasa". Selain itu, beliau juga rendah hati, dialah raja pertama yang membolehkan anaknya (yang kemudian dikenal dengan HB X) main bola bersama anak kampung. Sementara kita? Jangankan jadi raja usia belasan tahun, baru kursus di luar negeri aja bangganya bukan main, sudah merasa berderajat lebih tinggi.
Itulah dia, figur yang dihormati semasa memerintah, ditangisi saat meninggal, dan dikenang oleh generasi setelahnya. Tentang kematian, berita meninggalnya HB IX diumumkan di Masjid-masjid. Tanpa diminta, masyarakat memasang bendera setengah tiang, tanpa diminta masyarakat berkerumun dijalan-jalan yang akan dilalui almarhum, tanpa dikomando air mata mengalir di semua pipi (dan hati), dan semua orang berharap bisa memikul keranda Sang Panutan. Bahkan, kabarnya, kuda-kuda yang ikut dalam rombongan tersebut pun menangis.

IPTEK & KEMISKINAN

Pengembangan Iptek Di Indonesia

Peradaban bangsa dan masyarakat dunia di masa depan sudah dipahami dan
disadari akan berhadapan dengan situasi serba kompleks dalam berbagai cabang ilmu
pengetahuan, sebut saja antara lain; cloning, cosmology, cryonics, cyberneties,
exobiology, genetic, engineering dan nanotechnology. Cabang-cabang IPTEK itu
telah memunculkan berbagai perkembangan yang sangat cepat dengan implikasi
yang menguntungkan bagi manusia atau sebaliknya
Untuk mendayagunakan Iptek diperlukan nilai-nilai luhur agar dapat
dipertanggungjawabkan. Rumusan 4 (empat) nilai luhur pembangunan Iptek
Nasional, yaitu :
penerapan Iptek harus dapat dipertanggungjawabkan baik secara moral,
lingkungan, finansial, bahkan dampak politis
pembangunan Iptek memberikan solusi strategis dan jangka panjang, tetapi
taktis dimasa kini, tidak bersifat sektoral dan tidak hanya memberi implikasi
terbatas.
berorientasi pada segala sesuatu yang baru, dan memberikan apresiasi tinggi
terhadap upaya untuk memproduksi inovasi baru dalam upaya inovatif untuk
meningkatkan produktifitas.
 keseluruhan tahapan pembangunan Iptek mulai dari fase inisiasi,
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, implikasi pada bangsa
harus baik, yang terbaik atau berusaha menuju yang terbaik.

Dampak Dari Iptek Terhadap Kehidupan Manusia
Perkembangan dunia iptek yang demikian pesatnya telah membawa manfaat
luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Pengembangan iptek dianggap
sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja iptek

sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia.
Iptek diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan dan imortalitas.
Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi
dari dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia. Kalaupun iptek mampu
mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim
dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran
yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus
mencakup pula unsur keadilan. Tentu saja iptek tidak mengenal moral
kemanusiaan, oleh karena itu iptek tidak pernah bisa mejadi standar kebenaran
ataupun solusi dari masalah-masalah kemanusiaan.{mospagebreak} Dampak positif
dan dampak negative dari perkembanganteknologi dilihat dari berbagai bidang:

Bidang informasi dan komunikasi
Dalam bidang informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan yang
sangat pesat. Dari kemajuan dapat kita rasakan dampak positipnya antara lain:
a. Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan
terbaru di bumi bagian manapun melalui internet
b. Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh
hanya dengan melalui handphone. Dll
Disamping keuntungan-keuntungan yang kita peroleh ternyata kemajuan
kemajuan teknologi tersebut dimanfaatkan juga untuk hal-hal yang negatif, antara
lain:
a. Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris (Kompas)
b. Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet
yang bisa disalah gunakan fihak tertentu untuk tujuan tertentu

Bidang ekonomi dan industri
Dalam bidang ekonomi teknologi berkembang sangat pesat. Dari kemajuan
teknologi dapat kita rasakan manfaat positifnya antara lain:
1. Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi
2. Terjadinya industrialisasi
3. Produktifitas dunia industri semakin meningkat

Bidang sosial dan budaya
Akibat kemajuan teknologi bisa kita lihat
1. Meningkatnya rasa percaya diriKemajuan ekonomi di negara-negara Asia
melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan dan kemajuan ekonomi
telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa
akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat melecehkan
bangsa-bangsa Asia.
2. Tekanan, kompetisi yang tajam di pelbagai aspek kehidupan sebagai
konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan
pekerja keras.
Meskipun demikian kemajuan teknologi akan berpengaruh negatip pada
aspek budaya:
1. Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja
dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya
pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga
masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani. Dll

Bidang pendidikan
Teknologi mempunyai peran yang sangat penting dalam bidang pendidikan
antara lain:
1. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan
pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya
sumber ilmu pengetahuan.
2. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa
dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah
metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi
yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat
abstrak.
Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus
mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet
dan lain-lain.Disamping itu juga muncul dampak negatif dalam proses pendidikan
antara lain:
1. Penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan
tindak kriminal. Dll

Bidang politik
Di bidang politik internasional, juga terdapat kecenderungan tumbuh
berkembangnya regionalisme. Kemajuan di bidang teknologi komunikasi telah
menghasilkan kesadaran regionalisme. Ditambah dengan kemajuan di bidang
teknologi transportasi telah menyebabkan meningkatnya kesadaran tersebut.
Kesadaran itu akan terwujud dalam bidang kerjasama ekonomi, sehingga regionalisme akan melahirkan kekuatan ekonomi baru.

Penguasaan Iptek dapat Memberantas Kemiskinan
Dua persoalan besar yang kini menghinggapi kaum Muslim adalah kemiskinan dan rendahnya kualitas pendidikan. Mayoritas kaum Muslim berada di dalam kubangan kemiskinan dan minimnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk mampu bersaing dalam era global, tak ada pilihan bagi kaum Muslim kecuali meningkatkan penguasaan Iptek. Dengan penguasaan Iptek, kemiskinan dapat diberantas karena Iptek dapat meningkatkan daya tawar tenaga dan upah kerja. Oleh sebab itu, jihad yang tepat saat ini adalah meningkatkan perekonomian masyarakat dan kualitas pendidikan. Berikut penuturan KH Tarmizi Taher, Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) beberapa waktu lalu:
Jihad memberantas kemiskinan tidak akan berhasil tanpa ada pembangunan ekonomi dan pengembangan teknologi. Tapi masalahnya, masalah ekonomi erat kaitannya dengan masalah politik. Bagaimana Anda melihat hal ini?
Pada masa lalu, ulama-ulama kita mempunyai peranan penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan, seperti Ibnu Sina dalam bidang kedokteran dan Albiruni dalam bidang matematika, fisika, dan astronomi yang paling besar di dunia. Saat ini, tidak ada lagi ahli-ahli Islam yang memberikan sumbangan berarti pada kemajuan ilmu pengetahuan. Karena itu, umat Islam harus menyadari bahwa kemiskinan terkait dengan pendidikan. Kemiskinan dan pendidikan inilah yang harus dijadikan prioritas jihad. Kalau Indonesia bisa memajukan perekonomian, maka yang akan menikmatinya adalah rakyat yang berpenduduk 90 persen Muslim.
Jadi, harus ada pelurusan makna jihad atau prioritas jihad?
Benar, harus ada pelurusan makna jihad dan prioritas jihad. Bahwa jihad bukanlah membunuh orang-orang yang tidak berdosa dan prioritas jihad umat Islam saat ini adalah mengentaskan kemiskinan dan kebodohan umat. Kita sangat setuju jika jihad dilakukan di Palestina dan Checnya. Tapi “berjihad” di Marriot, korbannya adalah satpam yang beragama Islam. Korban dari jihad di Maroko, Riyadh, dan Mesir adalah orang-orang Islam. Karena itu, jihad sangat mengancam dunia Islam.
Apakah pembangunan ekonomi berkaitan dengan perdamaian negeri?
Benar, kemajuan dan pembangunan ekonomi serta pendidikan tidak akan tercapai tanpa terciptanya keadaan damai. Dalam suasana damai inilah perekonomian bisa tumbuh dengan baik dan pendidikan bisa dilakukan dengan maksimal. Karena itu, setiap sudut negeri harus diamankan. Tapi menciptakan keamanan ini harganya tidak murah. Membeli satu senjata bisa membangun satu sekolah.
Jadi, konteks jihad bagi rakyat Indonesia dalam membangun perekonomian, meningkatkan mutu pendidikan dan menciptakan keamanan. Benarkah demikian?
Benar. Pemberantasan kemiskinan dan pendidikan saling terkait. Karena itu, dua-duanya harus dilaksanakan secara konsekuen. Gaji TKI yang lulusan S1 tentu akan lebih besar dari mereka yang hanya lulus SD, SMP, maupun SMU. Di Malaysia, Singapura, dan Filipina TKI kita bekerja dalam bidang hard skill karena mereka tidak mempunyai keterampilan. Ini merupakan masalah yang harus dijadikan prioritas oleh tokoh-tokoh Islam. Kita harus menyadari bahwa kita ini merupakan umat yang tertinggal, bukan umat yang maju. Jadi umat jangan dirangsang melakukan perbuatan yang tidak jelas ujung pangkalnya.
Kalau Anda melihat realitas umat Islam Indonesia, apa yang bisa mereka jadikan modal untuk membangun kemajuan umat?
Saya melihat model kebangkitan umat dari surat al-Mujadilah ayat 11 yang artinya, “niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” Ayat ini menunjukkan bahwa umat Islam akan tinggi derajatnya karena dua hal, yaitu keimanan dan ilmu pengetahuan atau kemampuan ilmiah. Kalau kita hanya kita memfokuskan pada pendidikan agama, maka kita susah bersaing dengan umat lain. Ciri dari globalisasi adalah teknologi, karena itu penguasaan teknologi merupakan keharusan. Tidak dikuasainya teknologi oleh para TKI adalah penyebab para TKI kita di luar negeri bekerja pada bidang fisik. Ada sebuah semboyan yang harus kita laksanakan, yaitu “tingkatkan iman dan tangkaplah ilmu sebanyak-banyaknya.”
Dalam Islam ada kewajiban-kewajiban yang sangat berdimensi sosial, seperti zakat, infak, dan shadakah. Bisakah semua ini dijadikan pijakan atau dimanfaatkan untuk membangun perekonomian umat?
Zakat, infak, dan sedekah hanya bisa digunakan untuk sementara waktu. Dalam masa jangka panjang, harus ada perencanaan ekonomi. Seperti yang telah kita bicarakan di depan, pendidikan dan kemiskinan saling terkait. Misalnya, mendidik para TKI menjadi orang yang pintar bahasa Inggris. Di luar negeri mereka bisa menjadi resepsionis, jika tidak mereka akan menjadi pekerja kasar atau luntang-lantung di negara orang. Jadi menurut saya, meningkatkan kualitas pendidikan umat akan memberantas kemiskinan.
Ada banyak fakta yang menunjukkan bahwa radikalisme tumbuh subur di tengah masyarakat yang perekonomiannya rendah. Bisa Anda sebutkan kenapa radikalisme menjadi ancaman bagi umat Islam?
Saya melihat radikalisme telah memecah umat Islam. Apa yang terjadi di Irak adalah kekerasan sektarian antara sunni dan syi’i. Mereka saling balas-membalas membunuh. Kekerasan ini tidak akan pernah berakhir jika kedua belah pihak masih terus berusaha menghancurkan pihak lain. Jika kedua belah pihak tidak mau berusaha meredam amarah mereka, kekerasan di Irak akan berkepanjangan. Kita bersyukur karena mayoritas umat Islam Indonesia adalah sunni. Syi’ah ada, tapi jumlahnya sangat sedikit. Iran lebih banyak penganut syiah sehingga tidak mengalami kejadian yang menimpa Irak.(CMM)
IPTEK memegang peranan penting bagi negara-negara berkembang dalam proses peningkatan standar hidup, kesejahteraan, dan melindungi sumber daya alam dan keanekaragaman hayati. Negara-negara berkembang menghadapi berbagai tantangan jangka pendek dan jangka panjang. Perubahan penggunaan lahan melalui penggundulan hutan dan perubahan lahan pertanian akibat aktivitas sosio-ekonomi di daerah tangkapan air di hulu, telah menyebabkan terjadinya berbagai kerusakan lingkungan dan infrastruktur akibat bencana yang ditimbulkannya. Kerusakan lingkungan di daerah tangkapan air, menyebabkan kelangkaan air bersih di berbagai negara, selain bencana banjir ketika musim penghujan.
 ilmu adalah pengetahuan yang bersifat umum dan sistematis, pengetahuan dari mana dapat disimpulkan dalil-dalil tertentu menurut kaidah-kaidah umum. (Nazir, 1988)
2. konsepsi ilmu pada dasarnya mencakup tiga hal, yaitu adanya rasionalitas, dapat digeneralisasi dan dapat disistematisasi (Shapere, 1974)
3. pengertian ilmu mencakup logika, adanya interpretasi subjektif dan konsistensi dengan realitas sosial (Schulz, 1962)
4. ilmu tidak hanya merupakan satu pengetahuan yang terhimpun secara sistematis, tetapi juga merupakan suatu metodologi
Empat pengertian di atas dapatlah disimpulkan bahwa ilmu pada dasarnya adalah pengetahuan tentang sesuatu hal atau fenomena, baik yang menyangkut alam atau sosial (kehidupan masyarakat), yang diperoleh manusia melalui proses berfikir. Itu artinya bahwa setiap ilmu merupakan pengetahun tentang sesuatu yang menjadi objek kajian dari ilmu terkait.
alam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan inderawi. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan indera atau akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut.
Pengetahuan yang lebih menekankan pengamatan dan pengalaman inderawi dikenal sebagai pengetahuan empiris atau pengetahuan aposteriori. Pengetahuan ini bisa didapatkan dengan melakukan pengamatan dan observasi yang dilakukan secara empiris dan rasional. Pengetahuan empiris tersebut juga dapat berkembang menjadi pengetahuan deskriptif bila seseorang dapat melukiskan dan menggambarkan segala ciri, sifat, dan gejala yang ada pada objek empiris tersebut. Pengetahuan empiris juga bisa didapatkan melalui pengalaman pribadi manusia yang terjadi berulangkali. Misalnya, seseorang yang sering dipilih untuk memimpin organisasi dengan sendirinya akan mendapatkan pengetahuan tentang manajemen organisasi.
Selain pengetahuan empiris, ada pula pengetahuan yang didapatkan melalui akal budi yang kemudian dikenal sebagai rasionalisme. Rasionalisme lebih menekankan pengetahuan yang bersifat apriori; tidak menekankan pada pengalaman. Misalnya pengetahuan tentang matematika. Dalam matematika, hasil 1 + 1 = 2 bukan didapatkan melalui pengalaman atau pengamatan empiris, melainkan melalui sebuah pemikiran logis akal budi. Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna.
Ilmu Pengetahuan adalah suatu proses pemikiran dan analisis yang rasional, sistimatik, logik dan konsisten. Hasilnya dari ilmu pengetahuan dapat dibuktikan dengan percobaan yang transparan
dan objektif. Ilmu pengetahuan mempunyai spektrum analisis amat luas, mencakup persoalan yang sifatnya supermakro, makro dan mikro. Hal ini jelas terlihat, misalnya pada ilmu-ilmu: fisika, kimia, kedokteran, pertanian, rekayasa, bioteknologi, dan sebagainya.”
lalu apakah hubungan antara ilmu pengetahuan dan kemiskinan? saya ambilkan sebuah contoh, rata-rata orang yang hidup dibawah garis kemiskinan belum dapat membaca maupun menulis. sedangkan salah satu cara memberatas kemiskinan adalah dengan ilmu pengetahuan. dengan dapat membaca dan menulis, seorang pemulung sampah bisa berkesempatan mendapatkan pekerjaan yang lebih layak dan menghasilkan banyak uang. dengan ilmu pengetahuan, dapat merubah seorang pengamen untuk berpikir dan memulai membuka suatu usaha/wiraswasta.

Komunikasi IPTEK terhadap masyarakat dan pemahaman masyarakat terhadap IPTEK merupakan subyek riset yang relatif baru di lingkungan akademis, namun berkembang untuk dipelajari lebih lanjut untuk mendukung proses pengambilan kebijakan publik. Pemahaman yang baik terhadap dinamika kompleksitas IPTEK dan interaksi IPTEK dengan masyarakat, berguna dalam peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap IPTEK dan akhirnya berkembang menjadi suatu sistem pengelolaan dan kontrol sosial masyarakat terhadap IPTEK.
Dalam komunikasi IPTEK, perangkat komunikasi atau penyampai informasi yang digunakan akan disesuaikan untuk menciptakan jaminan terjadinya pemahaman dan penerimaan masyarakat awam terhadap IPTEK. Sedangkan aspek ketiga adalah aspek kreativitas, yang membantu perkembangan kecerdasan dan kapabilitas masyarakat sehingga menghasilkan kemampuan dalam mengintegrasikan IPTEK ke kehidupan sehari-hari.
IPTEK memainkan peran penting sebagai sebuah agen pembaharu di masyarakat. Sebagai bangsa yang bergerak ke arah ekonomi berbasis pengetahuan, dibandingkan ekonomi berbasis sumber daya alam sesuai dengan paradigma tekno-ekonomi, IPTEK menjadi landasan keberhasilan pembangunan ekonomi yang didukung oleh kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia yang kompetitif.
Ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan memiliki kaitan struktur yang jelas. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang tak terpisahkan dalam peranannya untuk memenuhi kebutuhan insani. Ilmu pengetahuan digunakan untuk mengetahui “apa” sedangkan teknologi mengetahui “bagaimana”. Ilmu pengetahuan sebagai suatu badan pengetahuan sedangkan teknologi sebagai seni yang berhubungan dengan proses produksi, berkaitan dalam suatu sistem yang saling berinteraksi. Teknologi merupakan penerapan ilmu pengetahuan, sementara teknologi mengandung ilmu pengetahuan di dalamnya.
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam penerapannya, keduanya menghasilkan suatu kehidupan di dunia (satu dunia), yang diantaranya membawa malapetaka yang belum pernah dibayangkan. Oleh karena itu, ketika manusia sudah mampu membedakan ilmu pengetahuan (kebenaran) dengan etika (kebaikan), maka kita tidak dapat netral dan bersikap netral terhadap penyelidikan ilmiah. Sehingga dalam penerapan atau mengambil keputusan terhadap sikap ilmiah dan teknologi, terlebih dahulu mendapat pertimbangan moral dan ajaran agama.
Dalam hal kemiskinan struktural, ternyata adalah buatan manusia terhadap manusia lainnya yang timbul dari akibat dan dari struktur politik, ekonomi, teknologi dan sosial buatan manusia pula. Perubahan teknologi yang cepat mengakibatkan kemiskinan, karena mengakibatkan terjadinya perubahan sosial yang fundamental. Sebab kemiskinan diantaranya disebabkan oleh struktur ekonomi, dalam hal ini pola relasi antara manusia dengan sumber kemakmuran, hasil produksi dan mekanisme pasar. Kesemuanya merupakan sub sistem atau sub struktur dari sistem kemasyarakatan. Termasuk di dalamnya ilmu pengetahuan dan teknologi.